Looking for The Sky

Wednesday 23 March 2011

Jenuh dengan rutinitas. . . . . .
Ingin sejenak menyepi

Menutup telinga dan mata dari keruwetan kota
Ingin berteriak menyuarakan KAMI BOSAN
segalanya terasa HAMPA . . . . . . .
apa yang kami kerjakan serasa tidak bermakna

Ingin menyepi menikmati alam, menyusuri jalan
menikmati udara segar pegunungan

berdiam diri . . . . . . . refleksi diri dan hati
Merenung, mendengarkan keriuhan alam
Mencari birunya langit dan hijaunya daun
mengisi spirit yang hampir padam ditelan kejenuhan
mencari wajah-Mu melalui perjalanan singkat,
mencari panggilan yang harus dijalani

S'moga perjalanan esok mengembalikan spirit kami.

Dari Seorang Sahabat

Monday 21 March 2011
Ketika hatiku tiba di persimpangan jalan
seorang sahabat menulis :


Dari sudut kita,
tak satu orang pun layak dan pantas
bagi Tuhan yang Tak Terhingga.
Tapi bagi Allah,
manusia yang hidup di got-got kehidupan bagaikan tikus pun
tetap mulia dan berharga.
Dalam banyak perkara,
kesucian dan kepantasan yang hendak kuraih ,
ternyata sangat jauh dari ideal.
Mungkin dari sudutku minus.
Banyak umat Allah yang lebih suci dan pantas dariku.
Namun kerapuhan diri tetap diakui olehNya,
kelemahan jasmani tetap dicintaiNya juga.
Itulah Allah kita.
Panggilan sekecil apapun tetaplah panggilan.
Apapun motivasinya, murni atau tidak.
Carilah waktu untuk merenung
Sekedar untuk mencari panggilan nurani.

Jernihkan hati, mekarkan nurani.
Gapai keselamatan yang datang dari Allah.


Trims,
Untukmu sahabat dan kakak ku
Doa dan nasehatmu dari tempat yang jauh selalu menjadi kekuatan bagiku,
S'moga Tuhan selalu menyertai pelayanan dan kehidupanmu.

14.03.11

Monday 14 March 2011
Hari ini pk. 15.00 sesuai janji aku menemani temanku berkunjung ke salah satu biara
Kami disambut dengan sangat ramah oleh seorang suster yang ternyata sudah mendengar
cukup banyak tentang kami dari pastor.
Banyak hal yang suster ceritakan pada kami, tentang panggilan dan pergulatannya.
Temanku dengan niatnya yang teguh, cukup banyak bertanya.
Aku, masih banyak keraguan, hanya diam, menyimak
Kami diajak berkeliling dan berkenalan dengan beberapa suster sepuh yang sedang
menghabiskan waktu siang dengan merajut dan menyulam.
Kami pulang dengan banyak hal yang harus direnungkan,
agar apapun yang kami putuskan tidak kami sesali nanti.
Dan apapun bentuk panggilan itu, biarlah sesuai dengan jalan cerita yang Tuhan inginkan.

13.03.11

Sunday 13 March 2011
Pagi ini pk 06.00 alarm hp-ku berbunyi,
memanggil, mengingatkan 'Ayo waktunya bangun dan bersiap untuk misa pagi'
Rasa kantuk dan lelah kemarin masih belum terbayar
'Tapi dalam masa pantang ini, NIAT harus dijalani dengan sepenuh hati'
Apa yang ku dapat hari ini semua tentang godaan2x dalam puasa dan pantang
Dimulai dari bacaan Injil hari ini dimana Yesus menolak dengan tegas godaan2x setan,
Rapat Legio junior hari ini, alukusio dari frater tentang godaan2x dalam pantang yang kita lakukan,
Principiis Obsta! "Tolaklah pada langkah awal" renungan Oase Rohani - Ziarah Batin Orang Muda.
Semua mengajarkan kepada kita untuk menolak dengan tegas godaan2x tersebut, tidak ada negosiasi. S'moga dalam masa pantang ini dapat kulalui dengan sepenuh hati.

Tadi sore pk 18.00, seorang teman menelpon aku untuk rencana dia bertemu seorang sr.
Akhirnya kuberanikan diri untuk berjanji menemaninya besok.
Hanya ingin mendengar dan sedikit bertanya.
Panggilanku, apapun bentuknya, masihlah belum jelas bagiku.
Di masa ini, ku coba memulai dengan niat memperbaiki dulu kehidupan doaku
Apapun jalan yang Tuhan mau aku jalani nanti, aku ingin menjalani nya tanpa sesal dan dengan komitmen untuk melakukan yang terbaik.
S'moga apapun cerita yang terjadi besok adalah yang terbaik.

12.03.11

Friday 11 March 2011
Tertawa . . . . . . . berarti bahagia ?
Menangis . . . . . . . berarti sedih ?

she is lucky girls . . . . . . . dia punya segala nya, PANTAS saja senyum tidak pernah lepas dari bibirnya, PANTAS saja tawanya terdengar lepas tanpa beban. . . . . . . benarkah itu kawan ?

Bukankah bagaimana kita menjalani hidup itu merupakan pilihan yang bebas.
Haruskah mengeluh sedangkan di luar sana masih banyak orang yang keadaannya lebih memprihatinkan tapi masih dapat bersyukur.
Menjalani hidup dengan memandang segala hal dari berbagai sisi sehingga dapat menemukan sisi positif sesuatu sehancur apapun itu.

Setiap orang punya salib yang harus dipikul dalam ziarah panjang hidup ini.
Jangan pernah iri pada orang yang selalu tertawa lepas seolah tanpa beban
dan men-judge "enak sekali kehidupanmu, kamu diberkati"
Setiap orang dalam ziarah panjang, memikul salibnya masing2x
Terasa berat atau tidak, itu pilihan kita dalam merasakannya.
Seberat apapun yang dikerjakan, bila dilakukan dengan senang hati,
maka beban itu sudah berkurang.
Lagipula ada TEMAN yang selalu mau berjalan disisi kita untuk memanggul Salib bersama, bahkan di saat Salib terasa sangat berat, DIA bersedia menggendong kita dan salib itu.

Tuhan,
Ajar aku selalu bersyukur atas apa yang aku punya dan tidak sekarang ini.
Ajar aku untuk selalu percaya rencana-Mu selalu indah pada waktu-Mu.
Ajar aku untuk lebih sering meminta pendapat-Mu dalam setiap pilihan hidupku,
agar tiada sesal saat menengok jejak kaki masa lalu.
Ajar aku mengerti setiap ciptaan-Mu adalah baik dan unik
Ajar aku mengerti setiap rencana-Mu baik bagiku

Jalan di depan begitu gelap, Tuntun aku Tuhan dengan nyala lilin-Mu agar tidak salah jalanku.

Bandung, 12 Maret 2011, 1.01 AM

Langkah Pertama

Memory, suatu ingatan . . . . . . .
tentang hal yang baik, buruk, menyenangkan, menyedihkan . . . . .

Seiring waktu, sedikit demi sedikit memudar. . . . . . .
Memulai langkah pertama, mencoba menuangkan dalam rangkaian kata,
biarlah kenangan indah selalu dapat dibaca kembali 
sebagai pembangkit semangat dikala duka
biarlah kenangan sedih dan kegagalan menjadi pengingat 
agar tidak terulang kebodohan yang sama
s'moga langkah pertama ini diikuti langkah selanjutnya