God's Plan 4 My Life is Simple

Monday 30 May 2011


Dibalik suatu peristiwa dan kejadian, baik maupun buruk, menggembirakan maupun menyedihkan, pasti ada sesuatu yang kita dapatkan untuk pertumbuhan kita. Beberapa hari ini, ada kejadian yang membuatku kembali teringat akan hal tersebut. Aku mencoba kembali melihat masa lalu, agar keyakinan bahwa apapun yang terjadi pasti ada maknanya.

Kembali teringat masa kecil, dimana aku harus mampu beradaptasi di daerah baru dan budaya yang baru. Waktu itu aku hanya berpikir, kenapa sih harus pindah, tapi sekarang karena proses itulah aku mendapat banyak pengalaman.

Di saat aku gagal masuk sekolah yang aku inginkan, terdampar di sekolah baru, dengan suasana yang asing, yang pernah membuatku bertekad meminta pindah pada semester berikutnya. Tapi justru di sekolah itulah, aku mendapat kesempatan mengenal kesenangan mempelajari banyak hal, kesempatan berperan dalam berbagai organisasi, yang belum tentu aku dapatkan bila aku masuk ke sekolah yang dulu aku inginkan.

Saat SMA, saat-saat aku tidak dapat beraktifitas dengan leluasa karena asma yang
sangat mengganggu, saat-saat dimana mimpi dan rencana yang aku ingin jalankan harus kandas karena keterbatasan kesehatan, tapi disaat itulah kecintaan aku akan buku tumbuh dengan pesat, hampir semua jenis dan ragam buku aku lahap demi mengusir kebosanan, membunuh waktu saat tubuh ini tidak mampu beraktifitas. Dari bukulah aku dapat merasakan dan melihat hal-hal yang luar biasa. Saat-saat aktifitas luar yang dulu sangat sering kulakukan menjadi hal yang susah untuk dilakukan, saat itulah aku berkenalan dengan banyak pengetahuan dan aktifitas lain yang ternyata tidak kalah menariknya. Bertemu teman-teman baru dalam aktifitas baru, sangat menyenangkan.

Kuliah di jurusan pilihan kedua, yang awalnya sempat membuatku kecewa, ternyata justru apa yang aku dapatkan lebih sesuai dan menyenangkan. Bertemu teman-teman baru yang kuliah dengan tujuan cepat bekerja atau bahkan sambil bekerja, teman-teman lintas agama dan daerah. disitulah aku belajar agar dapat lebih mengenal dan bertoleransi.

Saat-saat kuliah lanjutan di kelas karyawan, di kampus baru yang sangat berbeda dari kampus saat aku D3, aku jumpai teman-teman yang serius mempersiapkan tujuan hidup mereka, walaupun awalnya aku kecewa dengan sistem yang tidak baik, tapi dari kekacauan tersebut aku belajar mengatasi berbagai hambatan yang membuatku siap saat bekerja. Saat penjurusan akhir aku coba mewujudkan idealisme dengan memilih mata kuliah sesuai minat, disitu aku bertemu dengan dosen-dosen dan teman-teman kelas yang membuatku kagum, mereka berani mengambil topik yang baru, berbeda dan menantang dan menunjukkan kerja keras mereka. Sungguh kelas materi yang "Kenapa Harus Takut Bila Berbeda ?" Di kelas ini aku belajar banyak hal dari mereka yang berusaha melakukan bukan sekedar demi nilai tapi demi proses dan pengetahuan sesungguhnya.

Di saat menunggu pekerjaan yang tidak kunjung datang, aku berkesempatan ikut suatu acara yang kembali mempertemukan aku dengan orang-orang yang berkomitmen pada apa yang mereka lakukan. Saat bekerja, aku belajar melatih kesabaran menghadapi banyak orang yang seringkali membuat geram dengan tingkah mereka. Tapi disitu aku belajar "bahwa setiap orang diciptakan Tuhan sangat unik", disitu aku belajar "tirulah hal positif nya saja, setiap orang punya hal tersebut, walaupun dia musuh mu sendiri"

Saat ini, ditengah kejenuhan dan kesibukan serta masalah. Aku yakin rencana Tuhan akan indah pada waktu-Nya. Semoga aku tidak kalah oleh rasa jenuh dan putus asa, smoga cobaan yang diberikan padaku dapat kutanggung di dalam Dia, Tuhan yang selalu menopangku. s'moga Tuhan memberi kekuatan dan kebijaksanaan untuk melihat sisi positif dari segalanya, dan menjadikanku tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana yang indah bagi apapun yang terjadi pada diriku dan sekelilingku. Smoga setiap peristiwa dan perjumpaan, menjadikanku dewasa dan bertumbuh dalam Dia, sehingga bila saat-Nya tiba nanti aku berkenan, walau hanya duduk di teras rumah Tuhan.

"Menjadi OK, maka melayani akan menjadi mudah"

Friday 27 May 2011
Kata-kata tersebut merupakan permenungan dari seorang pastor, pada suatu rapat di gereja ku. Di saat semangat melayani menurun, permenungan tersebut, bila di refleksikan dengan hati, akan sangat membantu dalam memperbaharui semangat melayani.

Menjadi OK dengan DIRI SENDIRI
Tanda-tanda kita TIDAK OK adalah kita seringkali mengatakan "saya baik-baik saja", tidak dapat menerima keadaan diri, selalu khawatir, melampiaskan amarah terhadap barang, meniru orang lain (cara berbicara, cara menyapa, dll) tidak menampilkan diri apa adanya.


Kita semua diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan, tapi hal tersebut yang menjadikan kita unik, sesuai dengan gambar Allah, ada orang yang menganggap keunikan tersebut sesuatu yang memalukan, berarti kita malu donk dengan apa yang Allah ciptakan, padahal Allah mencipta sesuai dengan gambaran-Nya. Ungkapan tidak kenal maka tidak sayang juga seharusnya berlaku bagi diri kita sendiri. Kenali dirimu, setiap keunikan adalah permata yang akan bersinar bila di asah. Banyak orang bila diminta bercerita mengenai pengalaman buruk akan mudah dilakukan tapi sulit menceritakan pengalaman menyenangkan, itu juga salah satu tanda tidak dapat menerima keadaan diri. Dalam berdoa, seorang anak kecil lebih mudah mengungkapkan kata-kata, karena mereka polos, hanya menjadi diri sendiri. Orang yang tidak menutupi dirinya tidak akan berusaha menyenangkan orang lain, dia akan mengatakan kebenaran.



Menjadi OK dengan Tuhan
Seringkali dalam berdoa kita meminta tapi tidak merasa benar-benar membutuhkan. MAZMUR 107 : Tuhan selalu menjawab apapun yg kita mohon, tapi dengan cara-Nya, tapi seringkali kita memohon agar dikabulkan dengan cara kita, kemauan kita. Jadilah seperti anak kecil yang memohon dengan tulus, dengan kata-kata yang keluar dari hati. Berhenti lari dari Tuhan, mulailah berdoa bukan sekedar meminta tapi benar-benar berkomunikasi dengan Tuhan.

Hal yang sering terjadi dalam pelayanan adalah kata-kata "saya sudah cape bertugas", yang biasa datang , ya yang sudah biasa; segala sesuatu dianggap sudah berjalan dengan baik, walaupun di belakang, gerutuan dan rasa tidak puas bergema, tapi tidak ada yang berani mengatakan. Saat sesuatu yg berkobar dalam melayani semakin redup, mungkin karena banyak kejadian buruk dalam melayani, secara terus menerus. Dari cerita Ayub, kita dapati ayub dicobai terus menerus sampai batasnya dan kita dapat belajar darinya.

Kekeringan rohani, kebosanan : saat dimana pelayanan menjadi sesuatu beban, cobalah mencari Tuhan, jangan pernah berhenti mencari. Sediakan waktu 15 menit dari 24 jam yang kita miliki untuk benar-benar berkomunikasi dan berteman dengan Tuhan.

"aku mencari Tuhan dimana-mana tapi tidak kudapati, tapi aku lupa mencari Tuhan di dalam diriku sendiri"

-St. Agustinus"



Menjadi OK dengan Sesama

Jangan berpikir terlalu panjang, tdk akan terjadi krn terlalu banyak perhitungan dan diskusi.

Pelayanan jangan terlalu banyak berpikir panjang, lakukan saja segera, sebelum terlambat,

Pelayanan bukan tugas tapi suatu tanggung jawab yg muncul dr belas kasihan, mudah tergerak dan berbuat sesuatu.

Beda tugas dgn panggilan -- tugas membuat kita lelah, tdk ada pilihan.

Rasa memiliki gereja, rasa memiliki umat, bukan milik pst paroki, kita semua di undang untuk menjadi gembala, bukan domba. Mulai dgn berdamai dgn diri sendiri, dgn Tuhan,baru kita dpt berdamai dgn sesama. Disiplin untuk DOA, DEVOSI pribadi, kl doa bersama itu mudah, yg sulit disiplin pribadi.

Untuk disiplin jangan tawar menawar. Jangan tergantung pd pujian org, hsl yg kelihatan oleh org lain tp mulai dr rasa tanggungjawab, rasa belas kasihan, jangan tergantung apa kata org, apapun hasilnya, apapun penilaian org, saya masih mau melakukan semua ini, saya masih mau dipakai, teruslah mencari dalam pelayanan.

BONI System : belajar untuk mencari partner, jangan melakukan sendirian, tdk boleh sendiri, carilah partner dalam hal religius, agar saling mengingatkan akan tugas dan tanggungjawabnya. Berjanji tdk akan tersinggung bila diingatkan, agar panggilan kita tetap

Keberanian untuk berdamai : dgn diri sendiri, Tuhan dan orang lain.

-hati2x bila tdk mau diganti, hanya mau mengerjakan apa yg disukai (Berdamai dgn diri sendiri)

-hati2x bila merasa dpt melakukan sendiri, tdk punya belas kasihan, berdoa secara pribadi (Berdamai dgn Tuhan)

-hati2x bila terlalu banyak menunda, terlalu byk menilai org lain/tugas org lain (Berdamai dgn sesama)



Saatnya Merenung

Tuesday 24 May 2011


Hari ini, suatu peristiwa, bukan hal baru lagi,
dan sepertinya menjadi hal yang wajar
sekarang ini untuk dilakukan.
Sesuatu yang sangat menyedihkan.

Peristiwa yang membuatku mencoba merenung

"Untuk apa kita ada di dunia ini ?
Hanya untuk menghabiskan 60 th masa hidup kita ?"
"Apakah ras, agama membuat kita harus dibedakan ?
Emang orang bisa milih lahir sebagai ras dan agama apa ?"
Kalau kita punya hak untuk memilih sebelum dilahirkan, mungkin banyak yang akan memilih untuk tidak pernah dilahirkan.
"Saat dipanggil menghadap Sang Pencipta,bukankah akan ada pertanggungjawaban atas apapun yang kita lakukan selama hidup ini ?
Kenapa masih banyak, bahkan mungkin sangat banyak dan semakin bertambah banyak orang yang berpikir hanya untuk kesenangan diri sendiri, di atas penderitaan orang lain ?"
"Apakah atribut agama lebih penting dari hati dan tingkah laku ?
Bukankah seharusnya berani memakai atribut agama, juga diiringi dengan tingkah laku yang seharusnya, ataukah itu semua hanya topeng ?"
"Dimana letak kebanggaan akan suatu profesi yang telah kita pilih, untuk kita jalani dan kita perankan di dunia ini ?
Mungkinkah (dan sepertinya memang sudah terjadi) idealisme akan semakin tersingkirkan dari dunia ini ?"
"Dengan berbagai bencana yang terjadi, kenapa tidak muncul solidaritas dan simpati yang diwujudnyatakan dalam perbuatan ?
Tidakkah bencana yang silih berganti diberitakan, mampu mengingatkan kita, harta dunia ini bahkan nyawa yang hanya dititipkan, dalam sekejap bisa hilang tanpa bekas, bahkan sebelum kita sadar, apalagi sempat meminta maaf pada Sang Pencipta ?

Haruskah aku ikuti hal yang berlaku umum ?
Kenapa harus takut berbeda ?
Memangnya ntar saat dipanggil Sang Pencipta bisa rame2x ya ?
Masih banyak hal yang perlu aku renungkan,
s'moga tidak berhenti dalam renungan tapi dapat dilakukan.
Mungkin idealisme sudah basi, tapi aku masih cinta kok.

No judging, no teasing, no teaching.
JUST reflection

Mendekatkan yang Jauh, . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Menjauhkan yang Dekat

Sunday 22 May 2011

Hari ini dalam pertemuan untuk persiapan suatu kegiatan sehubungan
dengan Hari Komunikasi seDunia ke-45 yang jatuh pada tanggal 5 Juni,
kami melihat Film pendek tentang bagaimana komunikasi di era sekarang ini,
digambarkan ilustrasi pertemanan beberapa orang dari beberapa daerah
yang berjauhan tapi dapat dekat dan melakukan sesuatu bagi korban merapi,
digambarkan penggunaan teknologi untuk kebaikan sesama.
Selain itu pula diperlihatkan sekilas dampak negatif teknologi tersebut,
seperti korban penipuan akibat pertemanan di dunia maya.
Dalam penjelasan, dihimbau untuk menggunakan alat komunikasi
dengan bijak,agar komunitas semakin dekat tapi tidak lantas
merenggangkan komunitas nyata di sekitar kita.
Pada awal ada ilustrasi di mana suatu keluarga, duduk di meja makan,
tetapi sibuk dengan perangkat digital masing-masing.
Sering juga kita jumpai seseorang berjalan sendiri, tersenyum sendiri,
"autis" sendiri memandang hp nya, sedangkan seorang keluarga,
teman sedang kesusahan dan butuh tempat curhat sedang ada di sebelahnya.
Contoh ekstrem seseorang bisa marah-marah bila hp nya terselip
tapi tidak sadar anak nya hilang,
nah loh !!!! hp-mu lebih penting dari anakmu ????
Dalam rangka Hari Komunikasi Sosial,
marilah kita lebih bijak dalam memanfatkan
berbagai media tersebut,
jangan sampai kita yang diperalat oleh media.

19.05.11

Thursday 19 May 2011

Hari ini kuterima sebuah kabar,
seorang teman tiba dipersimpangan jalan,
saatnya bagi dia untuk memilih,
meneruskan jalan yang selama ini dia lalui
atau memilih jalan alternatif.
Ketika ku tanya mengapa,

ternyata kepenatan lah penyebabnya.
s'moga melalui permenungan
dia kembali meneruskan jalannya.

Ayo semangat teman,
engkau tidak melangkah sendiri,

Yesus selalu menemani.
Bila kau rasa Salib mu berat,
biarkan Yesus membantu mu
.
S'moga esok kuterima kabar gembira,
engkau tetap pada jalanmu.

Smile Please

Wednesday 18 May 2011

Hari ini, cuaca cerah, langit biru, angin berhembus lembut. Blimp berjalan pelan di udara melamun, merenung tiba-tiba langit menangis "kenapa???" tanya Blimp pada sang langit. "menetes begitu saja, tanpa sebab" jawab sang langit.

Kadang airmata kita turun tiba-tiba
mungkinkah itu perasaan terdalam kita ??
Menangislah, bila hal itu membuat perasaanmu lega,
tapi jangan habiskan waktumu untuk menangis,
ada waktu nya untuk melegakan perasaanmu dengan menangis,
tapi jangan tenggelam dalam tangis itu,
jangan sia-siakan waktumu,
banyak hal yang dapat kamu lakukan
Jangan berlama-lama bermuram dan bersedih,
senyumlah . . . . . . .
dengan senyum segalanya akan menjadi lebih ringan

You'll Never Walk Alone

Saturday 14 May 2011


"Berusahalah mengerjakan hal yang
kau yakini benar
dan berharga untuk dikerjakan,

bukan untuk siapa-siapa,
bukan karena siapa-siapa,

tempuhlah jalan
yang kau yakini
yang telah kau pilih sendiri"

Kata-kata yang sangat ingin kurealisasikan,
di jaman ini, di negara ini,
di saat ini
mungkin apa yang ingin kulakukan,
hanyalah mimpi konyol,
haruskah aku menjalani semua ini
demi perasaan orang-orang yang aku sayangi.
Kadang, aku ingin lari dari semua ini,

di saat sendiri di kamar, sering ku berandai,

tidak lahir di jaman ini,
Bukan aku menyesali dan tidak bersyukur,
saat ini berkat Tuhan sangat berlimpah
atas hidupku ini,tak sepantasnya aku mengeluh.

"Manusia tidak pernah puas"
kata itu sangat benar sekali.
Maaf kan aku Tuhan, selalu mengeluh,
Engkau begitu baik bagi ku,
Mampukan aku menjalani semua ini,
bukan untuk kepuasan perasaan pribadi,
tapi demi kebahagiaan orang2x yang aku cintai.
Bantu aku menjalani semua ini dengan senyum,
dengan hati yang lapang,
aku tau perjalanan ini tidak kulalui seorang diri,
ada Engkau yang selalu di samping ku,
di saat2x terberat Kau akan menggendong ku,
di sekelilingku, Kau kirim teman dan sahabat
yang selalu menyemangati.

Selamat malam Tuhan,
biarlah keluh kesah dan tangis ini,
hanya untuk malam ini saja, jaga aku dalam tidurku,
s'moga besok pagi,
saat aku bangun dan mulai beraktivitas,
hati ku dapat kembali tersenyum
dan membagi setitik senyum bagi sesama.

Bandung, 14 Mei 2011

“God grant me the serenity
to accept the things I cannot change,
the courage to change the things I can,
and the wisdom to know the difference.”


Monday 9 May 2011


Untuk seorang teman . . . . . . .


Ketika suatu masalah dan cobaan datang bertubi-tubi,
rasa sakit dan lelah yang menerjang di saat istirahat tak mungkin dilakukan,
timbul keinginan dari hati terdalam untuk memperpendek "kontrak" di dunia ini,
perasaan lelah untuk melakukan apapun dan ingin menyerah,
merasa "tidak ada artinya kehadiran-ku" di sini,
merasa hidup ini sangat melelahkan dan ingin lari menghindar

Ingatlah engkau tidak sendiri, ada Tuhan,
sahabat yang meski kau acuhkan tapi tetap setia

banyak orang di dunia ini
yang menangis minta perpanjangan "kontrak" tapi "ditolak"


Cobalah ambil selembar kertas,
tulislah hadiah,
sekecil apapun yang telah Tuhan berikan padamu
. . . . . . . tubuh yang sempurna, tanpa cacat
. . . . . . . rumah tempat berteduh
. . . . . . . pengorbanan Tuhan menebus kita
. . . . . . . matahari yang membuat mawar berbunga dengan indah
. . . . . . . hujan yang membuat sejuk
. . . . . . . (teruskan sendiri ya ^___^)

Bila engkau merasa diri bukan siapa-siapa,
cobalah berbuat bagi sesama,

tidak perlu sesuatu yang besar,
cukup sapalah teman, tetangga, pembantu
. . . . . . . berikan senyuman termanis-mu


Yakinlah bila semua orang pergi meninggalkanmu,
Tuhan selalu ada
. . . . . . .
. . . . . . . pundak-Nya selalu siap menjadi tempat bersandar
. . . . . . . telinga-Nya selalu siap mendengar keluh kesahmu
. . . . . . . tangan-Nya selalu siap menuntun langkahmu

Jadi jangan pernah merasa sendiri,
Tuhan selalu menyertaimu, membantumu

Masalah dan cobaan yang Dia biarkan datang pada kita,
tidak akan melebihi kekuatan kita,

dengan masalah tersebut Tuhan ingin kita menjadi lebih kuat.
Seperti bejana yang di tempa dan di bakar,
agar menjadi suatu yang indah

demikian juga kita, ditempa dengan masalah,
agar bila tiba saatnya,
kita layak dan pantas bersama-Nya.
Tengadahkan kepalamu, lihat sekelilingmu,
mulailah hari dengan senyum.

Ayo semangat, "kontrakmu" di dunia ini, isilah sebaik mungkin,
agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.
GBU


Bandung, 10 Mei 2011