"Menjadi OK, maka melayani akan menjadi mudah"

Friday 27 May 2011
Kata-kata tersebut merupakan permenungan dari seorang pastor, pada suatu rapat di gereja ku. Di saat semangat melayani menurun, permenungan tersebut, bila di refleksikan dengan hati, akan sangat membantu dalam memperbaharui semangat melayani.

Menjadi OK dengan DIRI SENDIRI
Tanda-tanda kita TIDAK OK adalah kita seringkali mengatakan "saya baik-baik saja", tidak dapat menerima keadaan diri, selalu khawatir, melampiaskan amarah terhadap barang, meniru orang lain (cara berbicara, cara menyapa, dll) tidak menampilkan diri apa adanya.


Kita semua diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan, tapi hal tersebut yang menjadikan kita unik, sesuai dengan gambar Allah, ada orang yang menganggap keunikan tersebut sesuatu yang memalukan, berarti kita malu donk dengan apa yang Allah ciptakan, padahal Allah mencipta sesuai dengan gambaran-Nya. Ungkapan tidak kenal maka tidak sayang juga seharusnya berlaku bagi diri kita sendiri. Kenali dirimu, setiap keunikan adalah permata yang akan bersinar bila di asah. Banyak orang bila diminta bercerita mengenai pengalaman buruk akan mudah dilakukan tapi sulit menceritakan pengalaman menyenangkan, itu juga salah satu tanda tidak dapat menerima keadaan diri. Dalam berdoa, seorang anak kecil lebih mudah mengungkapkan kata-kata, karena mereka polos, hanya menjadi diri sendiri. Orang yang tidak menutupi dirinya tidak akan berusaha menyenangkan orang lain, dia akan mengatakan kebenaran.



Menjadi OK dengan Tuhan
Seringkali dalam berdoa kita meminta tapi tidak merasa benar-benar membutuhkan. MAZMUR 107 : Tuhan selalu menjawab apapun yg kita mohon, tapi dengan cara-Nya, tapi seringkali kita memohon agar dikabulkan dengan cara kita, kemauan kita. Jadilah seperti anak kecil yang memohon dengan tulus, dengan kata-kata yang keluar dari hati. Berhenti lari dari Tuhan, mulailah berdoa bukan sekedar meminta tapi benar-benar berkomunikasi dengan Tuhan.

Hal yang sering terjadi dalam pelayanan adalah kata-kata "saya sudah cape bertugas", yang biasa datang , ya yang sudah biasa; segala sesuatu dianggap sudah berjalan dengan baik, walaupun di belakang, gerutuan dan rasa tidak puas bergema, tapi tidak ada yang berani mengatakan. Saat sesuatu yg berkobar dalam melayani semakin redup, mungkin karena banyak kejadian buruk dalam melayani, secara terus menerus. Dari cerita Ayub, kita dapati ayub dicobai terus menerus sampai batasnya dan kita dapat belajar darinya.

Kekeringan rohani, kebosanan : saat dimana pelayanan menjadi sesuatu beban, cobalah mencari Tuhan, jangan pernah berhenti mencari. Sediakan waktu 15 menit dari 24 jam yang kita miliki untuk benar-benar berkomunikasi dan berteman dengan Tuhan.

"aku mencari Tuhan dimana-mana tapi tidak kudapati, tapi aku lupa mencari Tuhan di dalam diriku sendiri"

-St. Agustinus"



Menjadi OK dengan Sesama

Jangan berpikir terlalu panjang, tdk akan terjadi krn terlalu banyak perhitungan dan diskusi.

Pelayanan jangan terlalu banyak berpikir panjang, lakukan saja segera, sebelum terlambat,

Pelayanan bukan tugas tapi suatu tanggung jawab yg muncul dr belas kasihan, mudah tergerak dan berbuat sesuatu.

Beda tugas dgn panggilan -- tugas membuat kita lelah, tdk ada pilihan.

Rasa memiliki gereja, rasa memiliki umat, bukan milik pst paroki, kita semua di undang untuk menjadi gembala, bukan domba. Mulai dgn berdamai dgn diri sendiri, dgn Tuhan,baru kita dpt berdamai dgn sesama. Disiplin untuk DOA, DEVOSI pribadi, kl doa bersama itu mudah, yg sulit disiplin pribadi.

Untuk disiplin jangan tawar menawar. Jangan tergantung pd pujian org, hsl yg kelihatan oleh org lain tp mulai dr rasa tanggungjawab, rasa belas kasihan, jangan tergantung apa kata org, apapun hasilnya, apapun penilaian org, saya masih mau melakukan semua ini, saya masih mau dipakai, teruslah mencari dalam pelayanan.

BONI System : belajar untuk mencari partner, jangan melakukan sendirian, tdk boleh sendiri, carilah partner dalam hal religius, agar saling mengingatkan akan tugas dan tanggungjawabnya. Berjanji tdk akan tersinggung bila diingatkan, agar panggilan kita tetap

Keberanian untuk berdamai : dgn diri sendiri, Tuhan dan orang lain.

-hati2x bila tdk mau diganti, hanya mau mengerjakan apa yg disukai (Berdamai dgn diri sendiri)

-hati2x bila merasa dpt melakukan sendiri, tdk punya belas kasihan, berdoa secara pribadi (Berdamai dgn Tuhan)

-hati2x bila terlalu banyak menunda, terlalu byk menilai org lain/tugas org lain (Berdamai dgn sesama)



0 comments: