Saatnya Merenung

Tuesday 24 May 2011


Hari ini, suatu peristiwa, bukan hal baru lagi,
dan sepertinya menjadi hal yang wajar
sekarang ini untuk dilakukan.
Sesuatu yang sangat menyedihkan.

Peristiwa yang membuatku mencoba merenung

"Untuk apa kita ada di dunia ini ?
Hanya untuk menghabiskan 60 th masa hidup kita ?"
"Apakah ras, agama membuat kita harus dibedakan ?
Emang orang bisa milih lahir sebagai ras dan agama apa ?"
Kalau kita punya hak untuk memilih sebelum dilahirkan, mungkin banyak yang akan memilih untuk tidak pernah dilahirkan.
"Saat dipanggil menghadap Sang Pencipta,bukankah akan ada pertanggungjawaban atas apapun yang kita lakukan selama hidup ini ?
Kenapa masih banyak, bahkan mungkin sangat banyak dan semakin bertambah banyak orang yang berpikir hanya untuk kesenangan diri sendiri, di atas penderitaan orang lain ?"
"Apakah atribut agama lebih penting dari hati dan tingkah laku ?
Bukankah seharusnya berani memakai atribut agama, juga diiringi dengan tingkah laku yang seharusnya, ataukah itu semua hanya topeng ?"
"Dimana letak kebanggaan akan suatu profesi yang telah kita pilih, untuk kita jalani dan kita perankan di dunia ini ?
Mungkinkah (dan sepertinya memang sudah terjadi) idealisme akan semakin tersingkirkan dari dunia ini ?"
"Dengan berbagai bencana yang terjadi, kenapa tidak muncul solidaritas dan simpati yang diwujudnyatakan dalam perbuatan ?
Tidakkah bencana yang silih berganti diberitakan, mampu mengingatkan kita, harta dunia ini bahkan nyawa yang hanya dititipkan, dalam sekejap bisa hilang tanpa bekas, bahkan sebelum kita sadar, apalagi sempat meminta maaf pada Sang Pencipta ?

Haruskah aku ikuti hal yang berlaku umum ?
Kenapa harus takut berbeda ?
Memangnya ntar saat dipanggil Sang Pencipta bisa rame2x ya ?
Masih banyak hal yang perlu aku renungkan,
s'moga tidak berhenti dalam renungan tapi dapat dilakukan.
Mungkin idealisme sudah basi, tapi aku masih cinta kok.

No judging, no teasing, no teaching.
JUST reflection

0 comments: