Curug MALELA 31.01.10

Wednesday 28 January 2015
Bandung, 31 January 2010


Cerita lama banget . . . . . . .
Berawal dari tayangan tv + ulasan koran tentang suatu curug
yang katanya BAGUS banget dan masih alami.
Lagi bosan juga dengan rutinitas.
Mencoba mengajak beberapa teman pergi mencari suasana baru.
Kebetulan seorang teman yang pernah kesana memberikan video curug tersebut.
Telpon sana sini. Hanya 1 teman yang tertarik, itupun kami sama2x buta lokasi.
Hanya berbekal sms seorang teman bahwa Curug Malela terletak di 
Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kec. Rongga, Kab. Bandung Barat.
Pagi itu pk 06.00 motor ku sudah siap menjemput temanku itu.
"Jadi gimana nih ? terus saja ? kalopun ngak nemu, yah itung2x jalan2x ?"
Kali ini aku menjadi penumpang saja n_n
Tujuan awal.... berdasarkan petunjuk tujuan awal kami adalah cimahi, batujajar, cililin.
Sampai di daerah ini masih mudah mencari daerahnya.
Nah, kebingungan dan rutinitas bertanya (yang entah berapa kali kami lakukan) 

dimulai dari daerah cililin.
Ntah berapa banyak kami bertanya akhirnya sampai juga
ke daerah kebun teh yang merupakan pintu masuk menuju daerah curug Malela.
Jalan yang rusak parah membuat kami memarkir motor di rumah penduduk
sekitar 2 km sebelum jalan setapak.
Setelah sekitar 5 menit ber-ojeg ria kami sampai di ujung jalan setapak
yang harus kami lalui untuk sampai ke air terjun curug Malela.
Dari atas sudah tampak air terjun besar yang akan kami tuju dan
beberapa air terjun kecil disekeliling yang menurut penduduk setempat belum dapat dicapai.
Setelah sekitar 1 jam berjalan di jalan setapak yang terus turun dengan curam,
kami sampai di depan air terjun tersebut,
Wow amazing, keren, rasa cape bertanya dan berjalan hilang sekejap.
Kami sampai di depan air terjun sekitar pk 12.00 siang,
karena sudah diperingatkan oleh warga kalau siang biasanya hujan
dan akan sulit nntuk naik, sekitar pk 13.00 kami sudah berjuang naik.
Dan ternyata jalan naik sangat menantang karena jalan setapak menurun
yang tadi kami lalui sekarang harus kami lalui kembali dengan menanjak,
seringkali kami harus menjadikan akar pohon sebagai tali untuk naik.
Setelah berjuang sekitar 1 jam akhirnya sampai juga kembali di atas,
berfoto ria untuk terakhir kali dari atas, kami kembali naik ojeg
ke rumah penduduk tempat titip motor dan langsung pulang, ditemani hujan kembali.
Penat, kehujanan, kami sampai rumah sekitar pk 17.00
tapi petualangan singkat sehari tersebut merupakan obat Bosan yang ampuh.







0 comments: