Wednesday 18 March 2015
Tradisi Camino de Santiago
tradisi iman, alasan untuk "berjalan"
(Sumber : Camino de Santiago : Ziarah Penuh Berkat ke Makam Rasul Yakobus, Ign. Elis Handoko SCJ)

Dalam buku Camino de Santiago : Ziarah Penuh Berkat ke Makam Rasul Yakobus, Pastor Elis Handoko menceritakan perjalanan Camino de Santiago sebagai sebuah perjalanan iman bagi umat Katolik yang bermula dari penemuan makam Santo Yakobus Rasul di Santiago de Compostela, Spanyol pada tahun 813. Kota Santiago de Compostela seringkali disebut sebagai kota suci Kristen ketiga sesudah Yerusalem dan Roma.

Sejak tersiarnya kabar penemuan makam Santo Yakobus dan keyakinan akan mukjizat kepahlawanan Yakobus, para bangsawan mendukung pembangunan gereja di tempat itu yang terwujud dengan mulai dibangunnya Katedral dengan corak peziarahan internasional pada akhir abad XII. Tradisi ziarah ke Santiago de Compostela ini juga didukung oleh negara-negara Eropa tetangga Spanyol dengan membangun ratusan gereja, kapel, penginapan dan fasilitas-fasilitas bagi para peziarah di sepanjang rute menuju makam Santo Yakobus tersebut.

Pada abad XII di masa keemasan tradisi ziarah Camino de Santiago, untuk mendukung antusiasme ziarah umat, telah diterbitkan buku Liber Sancti Jacobi (Buku Santo Yakobus) yang juga dikenal dengan Codex Calixtinus. Buku ini berisikan kumpulan hal-hal yang berkaitan dengan perayaan liturgis, mukjizat, serta panduan perjalanan menuju makam Santo Yakobus.

Rute Camino sekarang sudah berkembang  dengan banyak pilihan awal mula perjalanan (Madrid, Valencia, Prancis, Portugal, dll) yang kesemua rute itu hanya memiliki satu tujuan, yaitu Santiago de Compostela, makam Santo Yakobus yang berada di dalam Katedral Santiago de Compostela. Camino bisa dilakukan secara pribadi maupun berkelompok, dengan berjalan kaki, bersepeda, maupun berkuda. 

Credencial del Peregrino (paspor peziarah) merupakan dokumen penjamin yang dapat kita peroleh di titik-titik keberangkatan camino. Paspor peziarah ini sebagai dokumen tanda pengenal peziarah sebagai orang yang berhak mendapatkan pelayanan publik-gerejani sepanjang rute perjalanan. Di setiap tempat yang menyajikan pelayanan publik-gerejani menyediakan stempel untuk diterakan pada Credencial sebagai tanda telah singgah. Pada akhir perjalanan dengan Credencial itu pula peziarah bisa meminta sertifikat (compostela) di kantor pelayanan resmi bagi peziarah di Santiago.

Dalam bukunya Pastor Elis juga membagikan informasi-informasi penting yang harus dipersiapkan untuk menjalani Camino ini. Pada buku ini juga diceritakan kisah perjalanan ziarah teman-teman yang berjumpa di perjalanan.

Salah satu buku yang menginspirasi untuk mewujudkan mimpi "Walk in Camino"





0 comments: